Jika kita mendapati pakaian yang bahannya sehalus sutera tetapi terbuat dari katun, maka dapat dipastikan pakaian tersebut terbuat dari kain modal. Jenis kain ini biasanya ditujukan untuk membuat pakaian dalam atau pakaian luaran yang eksklusif.
Bisa dikatakan, kain modal telah merevolusi dunia fesyen dengan beratnya yang relatif ringan daripada katun biasa, lebih elastis, dan lebih sejuk dan nyaman saat dikenakan, karena memang bahan utamanya terbuat dari serat kayu beech yang terkenal ramah lingkungan.
Jenis kain ini sangat cocok digunakan dalam berbagai kesempatan, baik dibuat untuk pakaian luaran maupun dalaman atau ditujukan untuk pakaian rumah maupun pakaian hangout.
Apa itu Kain Modal?
Membahas dari mana asal usul kain modal, maka kita perlu mengetahui bahwa jenis kain ini termasuk Rayon. Rayon adalah kain yang terbuat dari serat pepohonan, terutama bagian selulosanya yang diolah secara kimiawi, sehingga rayon tergolong kain berbahan serat semi-sintetis.
Penemuan kain rayon sendiri tidak terlepas dari penemuan bahan-bahan kimiawi yang berguna dalam regenerasi selulosa sehingga menjadi serat pakaian. Diantaranya:
Henri Braconnot (1832), menemukan bahwa selulosa dapat bereaksi dengan asam nitrat, tetapi proses ini tidak stabil dan menimbulkan ledakan.
Georges Audemars (1855), dari kegagalan Henri, George menemukan solusi bahwa tingkat nitrifikasi, penyebab ledakan sebelumnya, dapat dipecahkan dengan senyawa eter dan aseton. Ini menjadi dasar pembuatan kain sutra buatan pertama di dunia, yang nantinya disebut rayon.
Paul Schutzenberger (1865), menemukan bahwa selulosa bereaksi baik dengan acetic anhydride menjadi bentuk baru, selulosa asetat. Penemuan ini disempurnakan oleh kimiawan Jerman lain, Arthur Eichengrun dan Theodore Becker pada tahun 1903.
Matthias Eduard Schweizer (1818-1860), menemukan bahwa selulosa dapat larut dalam senyawa tetraamminecopper dihydroxide. Penemuan ini disempurnakan oleh Max Fremery dan Johann urban pada 1897, pengembang serat karbon dengan menggunakan bola-bola cahaya. Produksi rayon untuk tekstil pertama sendiri dimulai pada 1899 oleh perusahaan Vereinigte Glanzstoff Fabriken AG melalui metode Cuprammonium Rayon. Metode ini disempurnakan di pabrik J.P Bemberg AG pada 1904.
Charles Frederick Cross dan Edward John Bevan, Clayton Beadle (1894) menemukan kain sutera buatan (rayon) dengan metode Viscose. Melalui cara ini, selulosa direaksikan dengan bahan kimia yang memiliki viskositas kuat karbon disulfida, yang menghasilkan turunan Xantat. Xantat ini nantinya dapat dikonversi kembali menjadi selulosa yang telah menjadi serat-serat kain.
Kain modal sendiri dikembangkan pertama kali di Jepang pada 1950-an. Namun saat ini, kain modal banyak diproduksi oleh perusahaan tekstil Austria, Lenzing AG. Pabrik ini menjual hasil produksi melalui hak merek dagang: Lenzing Modal, China Modal, dan Formatex.
Di samping ketiga merek standar di atas, pabrik ini juga meluncurkan versi kain modal super ringan, dengan merek Micro Modal dan Modal Air. Jenis kain modal ini lebih halus dan lembut, menghasilkan kain rajutan yang lebih mewah.
Bagaimana Kain Modal Diproduksi?
Modal diproduksi melalui bio-based material, di mana dibuat dengan memintal kembali partikel-partikel selulosa kayu beech. Untuk membuat kain modal terbilang ramah lingkungan daripada kain katun murni, karena untuk menumbuhkan kayu beech tidak memerlukan banyak air dan saat proses produksi hanya memerlukan 10%-20% air lebih sedikit.
Meski material kain berasal dari pohon tanaman, proses produksinya melibatkan berbagai macam larutan kimiawi seperti natrium hidroksida dan karbon disulfida, yang menyebabkan kain ini berkategori semi-sintetik, seperti Rayon.
Modal sejatinya dibuat dengan teknik pabrikasi seperti membuat kain rayon, tetapi memiliki beberapa kelebihan, lebih kuat daripada kain rayon standar dan lebih halus daripada kain katun standar.
Berikut beberapa langkah produksi untuk membuat kain modal:
Pohon Beech dipanen, diiris tipis-tipis, dan dibuat bubur kayu (pulp). Bubur kayu tersebut diekstrak untuk diambil selulosanya saja.
Lalu, selulosa yang terkumpul dicetak sehingga menjadi lembaran-lembaran, kemudian direndam dalam natrium hidroksida.
Lembaran-lembaran selulosa yang telah melalui proses perendaman, dipecah menjadi potongan kecil-kecil, untuk direndam kembali dalam larutan karbon disulfida. Dari proses ini dihasilkan sodium cellulose xanthate.
Selulosa xantat direndam kembali dalam larutan natrium hidroksida., sehingga dihasilkan cairan yang terpisah dari larutan utama. Cairan yang terpisah ini kemudian dialirkan melalui spinneret, semacam alat berlubang yang menghasilkan serat-serat kain.
Serat-serat kain yang terbentuk harus direndam dalam larutan asam sulfat terlebih dahulu agar menjadi benang kain. Lalu, benang-benang kain ini dicuci, diwarnai dan dikeringkan. Terakhir, benang digulung dalam wadah berbentuk kumparan (spool).
Selanjutnya, gulungan benang ini dirajut atau dianyam sehingga menjadi kain modal.
Kelebihan Menggunakan Kain Modal
Benang kain modal ditujukan untuk membuat pakaian dengan kualitas mewah, karena kehalusannya hampir sama dengan kain sutera. Namun pada prakteknya, benang modal sering digunakan sebagai bahan campuran pada produk tekstil lainnya, agar kain yang dihasilkan ringan dan halus.
Misalnya, untuk membuat kain katun modal terbuat dari serat campuran dengan komposisi serat kayu beech (50%) dan serat kapas (50%). Berikut beberapa keunggulan menggunakan kain berbahan modal.
Elastis, cocok jika dibuat pakaian olahraga dan t-shirt.
Kain ini jika disentuh sangat halus sehingga sering digunakan untuk sarung bantal, baju tidur dan pakaian dalam.
Banyak digunakan sebagai bahan pembuatan berbagai pakaian olahraga dan pakaian untuk bersantai karena sejuk.
Mampu menyerap keringat 50% lebih banyak dari kain katun biasa.
Kain modal juga sangat kuat karena ditenun rapat dan menggunakan serat kain yang panjang.
Sebagai alternatif selain sutera, kain ini dapat dijadikan ornamen memperindah pakaian.
Terbuat dari serat selulosa pohon beech dan menggunakan sedikit campuran kimiawi dalam proses pembuatannya.
Tidak ada bulu yang menyembul keluar sehelai pun.
Pewarnaan cepat, dalam proses produksi, warna yang masih tertinggal diserap dalam air hangat dan tidak bersisa saat proses pengeringan, sehingga kain ini anti-belel.
Tidak seperti kain rayon pada umumnya, modal lebih tahan dari penyusutan setelah dicuci.
Biodegradable, artinya kain jenis ini mudah terurai oleh alam.
Tidak kusut, modal tahan terhadap lipatan dan halus dengan sekali setrika.
Jika kalian memiliki pakaian berbahan kain modal, berikut cara untuk merawatnya:
Cuci menggunakan air dingin. Kain modal murni dapat dibersihkan dalam air dengan suhu apapun, hanya saja menggunakan air dingin lebih bagus.
Jangan gunakan pemutih pakaian.
Setelah dicuci, pakaian dikeringkan dalam suhu yang tidak terlalu panas (dibiarkan semalaman tanpa sinar matahari lebih baik).
Sempat disinggung, karena karakternya yang elastis, kain ini cocok dibuat menjadi kaos. Namun, kaos berbahan kain modal memiliki harga yang mahal. Perlu diketahui, selain katun modal, kaos pada umumnya dapat dibuat dari beberapa jenis kain, seperti:
Pima; kain berbahan 100% serat katun langka. Dikatakan langka karena jenis serat kapas yang digunakan berasal dari 1% dari seluruh produksi kapas dunia.
Bamboo; kain katun yang terbuat dari campuran serat kapas 30% dan serat bambu 70%.
Combed; kain berbahan katun yang terbuat dari serat kapas, diproses dengan cara disisir.
Carded; kain berbahan katun yang terbuat dari serat kapas, sistem pemilahan benang dengan cara di-carding atau digaruk. Carded tidak sehalus Combed.
Poliester; jenis bahan yang terbuat dari serat sintetis (dari hasil minyak bumi) untuk dibuat bahan serupa, yaitu serat fiber poly. Kaos ini tidak bisa menyerap keringat dan sangat panas ketika dikenakan.
Teteron cotton; kain dengan campuran 35% katun (serat kapas) dan 65% poliester (serat fiber poly).
Viscose; kain berjenis rayon. Rayon terbuat dari serat sintetis selulosa organik.
Cotton viscose; kain yang terbuat dari campuran combed 55% dan viscose 45%.
Hyget; kain yang terbuat dari benang berbahan plastik.
Kain Modal: Kain Katun Premium dalam Dunia Fesyen
Jika kita mendapati pakaian yang bahannya sehalus sutera tetapi terbuat dari katun, maka dapat dipastikan pakaian tersebut terbuat dari kain modal. Jenis kain ini biasanya ditujukan untuk membuat pakaian dalam atau pakaian luaran yang eksklusif.
Bisa dikatakan, kain modal telah merevolusi dunia fesyen dengan beratnya yang relatif ringan daripada katun biasa, lebih elastis, dan lebih sejuk dan nyaman saat dikenakan, karena memang bahan utamanya terbuat dari serat kayu beech yang terkenal ramah lingkungan.
Jenis kain ini sangat cocok digunakan dalam berbagai kesempatan, baik dibuat untuk pakaian luaran maupun dalaman atau ditujukan untuk pakaian rumah maupun pakaian hangout.
Apa itu Kain Modal?
Membahas dari mana asal usul kain modal, maka kita perlu mengetahui bahwa jenis kain ini termasuk Rayon. Rayon adalah kain yang terbuat dari serat pepohonan, terutama bagian selulosanya yang diolah secara kimiawi, sehingga rayon tergolong kain berbahan serat semi-sintetis.
Penemuan kain rayon sendiri tidak terlepas dari penemuan bahan-bahan kimiawi yang berguna dalam regenerasi selulosa sehingga menjadi serat pakaian. Diantaranya:
Kain modal sendiri dikembangkan pertama kali di Jepang pada 1950-an. Namun saat ini, kain modal banyak diproduksi oleh perusahaan tekstil Austria, Lenzing AG. Pabrik ini menjual hasil produksi melalui hak merek dagang: Lenzing Modal, China Modal, dan Formatex.
Di samping ketiga merek standar di atas, pabrik ini juga meluncurkan versi kain modal super ringan, dengan merek Micro Modal dan Modal Air. Jenis kain modal ini lebih halus dan lembut, menghasilkan kain rajutan yang lebih mewah.
Bagaimana Kain Modal Diproduksi?
Modal diproduksi melalui bio-based material, di mana dibuat dengan memintal kembali partikel-partikel selulosa kayu beech. Untuk membuat kain modal terbilang ramah lingkungan daripada kain katun murni, karena untuk menumbuhkan kayu beech tidak memerlukan banyak air dan saat proses produksi hanya memerlukan 10%-20% air lebih sedikit.
Meski material kain berasal dari pohon tanaman, proses produksinya melibatkan berbagai macam larutan kimiawi seperti natrium hidroksida dan karbon disulfida, yang menyebabkan kain ini berkategori semi-sintetik, seperti Rayon.
Modal sejatinya dibuat dengan teknik pabrikasi seperti membuat kain rayon, tetapi memiliki beberapa kelebihan, lebih kuat daripada kain rayon standar dan lebih halus daripada kain katun standar.
Berikut beberapa langkah produksi untuk membuat kain modal:
Kelebihan Menggunakan Kain Modal
Benang kain modal ditujukan untuk membuat pakaian dengan kualitas mewah, karena kehalusannya hampir sama dengan kain sutera. Namun pada prakteknya, benang modal sering digunakan sebagai bahan campuran pada produk tekstil lainnya, agar kain yang dihasilkan ringan dan halus.
Misalnya, untuk membuat kain katun modal terbuat dari serat campuran dengan komposisi serat kayu beech (50%) dan serat kapas (50%). Berikut beberapa keunggulan menggunakan kain berbahan modal.
Jika kalian memiliki pakaian berbahan kain modal, berikut cara untuk merawatnya:
Sempat disinggung, karena karakternya yang elastis, kain ini cocok dibuat menjadi kaos. Namun, kaos berbahan kain modal memiliki harga yang mahal. Perlu diketahui, selain katun modal, kaos pada umumnya dapat dibuat dari beberapa jenis kain, seperti:
Referensi:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rayon#Modal
https://masterclass.com/articles/fabric-guide-what-is-modal-fabric#what-is-the-difference-between-modal-and-lyocell
Share this:
Like this: